parboaboa

Komponen Sistem Pelumasan, Lengkap dengan Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Ziaggi | Otomotif | 06-02-2024

Sistem pelumasan (Foto: Parboaboa/Juni)

PARBOABOA Sistem pelumasan adalah proses atau tindakan memberikan lapisan pelumas atau minyak pada permukaan yang bergerak atau saling bersentuhan dalam sebuah mesin.

Fungsinya adalah untuk mengurangi gesekan antara elemen mesin, seperti roda gigi, spindel, bantalan, rantai, cetakan, sekrup, silinder, katup, dan kabel, sehingga mencegah keausan atau timbulnya panas.

Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan peralatan yang di dalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan, yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.

Pelumasan juga dapat berperan sebagai cairan pendingin yang mencegah pemuaian panas, yang akibatnya dapat menurunkan keakuratan elemen mesin. Agar lebih memahaminya, simak ulasan berikut ini!

Komponen Sistem Pelumasan

Ilustrasi mengganti oli mobil (Foto: Parboaboa/Juni)

Dikutip dari buku yang berjudul Teknologi Otomotif Dasar karya Arief Kurniawan dan Purnawan (2021), komponen-komponen pelumasan adalah sebagai berikut.

1. Pompa Oli/Oil Pump

Secara umum, pompa oli berfungsi untuk memompa oli mesin dan mendistribusikan ke seluruh mesin.

Komponen ini dapat bekerja ketika mendapat putaran dari poros engkol mesin, sehingga secara otomatis oli akan terpom-pa untuk disalurkan ke seluruh mesin ketika mesin menyala atau bekerja.

2. Sistem Pengatur Tekanan

Sistem pengatur tekanan yang terdapat pada rumah pompa oli berfungsi untuk menjaga tekanan oli agar tetap stabil.

3. Oil Pressure Sensor

Oil pressure sensor Digunakan untuk membaca besarnya tekanan oli mesin yang keluar dari pompa oli.

Apabila sensor tersebut mendapatkan sinyal adanya kelebihan atau kekurangan tekanan oli, maka tanda akan menyala pada dashboard kendaraan.

Tanda tersebut dapat menunjukkan bahwa volume oli mesin kekurangan atau berlebihan daripada ukuran yang telah ditentukan. Apabila tanda tersebut menyala, maka oli mesin perlu dicek dengan membuka stik oli.

Apabila ternyata volume oli tidak bermasalah tetapi tanda di dashboard masih menyala, dapat dicek kembali pompa olinya bermasalah atau tidak.

4. Saringan Oli/Oil Filter

Komponen komponen sistem pelumasan seperti saringan oli diperlukan pada engine supaya oli yang masuk ke dalam ruang engkol mesin terhindar dari kotoran sisa-sisa pembakaran.

Kotoran sisa pembakaran tersebut akan terhenti dan terkumpul pada saringan oli. Oleh karena itu, saringan oli perlu diganti setiap penggantian oli secara rutin.

5. Penampung Oli/Carter

Penampung oli yang terdapat pada bagian bawah mesin atau dibawah poros engkol mesin berfungsi untuk menampung oli mesin.

6. Panci Oli

Dikutip dari buku yang berjudul Pengetahuan Komponen Mobil karya Drs. Daryanto (2021), Panci oli berupa tangki untuk menyimpan oli yang diperlukan di sistem pelumasan mobil dan diletakkan di dasar mesin.

Bahan panci terbuat dari baja press/tekan atau panci yang dipasang di dasar peti engkol mesin dengan baut dan sekerup yang dirapatkan dengan gasket. Untuk memompanya diperlukan suatu pompa oli yang juga dipasang pada panci oli.

Jenis-Jenis Sistem Pelumasan Sepeda Motor dan Mobil

Dikutip dari Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan SMK/MAK Kelas XI karya Z. Furqon dan Drs. Joko Parmono (2021), proses pelumasan pada kendaraan, baik mobil atau sepeda motor, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam sebagai berikut:

1. Sistem Percik (Splash Type)

Pada jenis ini, setang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung bagian bawah dari setang seher.

Oleh sebab itu, sendok pemercik akan memercikkan oli yang ada di bak oli ke dinding silinder dan bearing saat mesin berputar.

Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana, namun sulit untuk melumasi bagian-bagian yang memiliki celah lebih sempit. Oleh karena itu, pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.

2. Jenis Tekanan (Pressure Feed Type)

Pelumasan jenis tekan menggunakan alat yang berupa pompa oli yang bertujuan untuk menyirkulasikan minyak pelumas.

Pelumasan tekan banyak digunakan pada kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil. Terdapat dua jenis pompa oli yang digunakan dalam pelumasan tekan, yakni model trooped dan model roda gigi (gear type).

3. Sistem Kombinasi

Pelumasan jenis kombinasi adalah jenis pelumasan gabungan dari pelumasan percik dan pelumasan tekanan.

Jenis kombinasi terjadi karena pompa oli melakukan sirkulasi oli engine ke komponen-komponen engine yang bertujuan untuk memberikan pelumasan pada bagian yang bergerak sehingga dapat mencegah keausan yang diakibatkan oleh suatu gesekan.

Katup pembebas tekan oli ini memungkinkan terjadinya tekanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat) sehingga dapat mengurangi mungkinan kerusakan komponen pada pelumasan.

Katup pembebas tekan oli ini memungkinkan terjadinya tekanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat) sehingga dapat mengurangi mungkinan kerusakan komponen pada pelumasan.

Fungsi Sistem Pelumasan

Ilustrasi mengganti oli mobil (Foto: Parboaboa/Juni)

Dikutip dari Bahan Ajar Matakuliah Teori Dasar Motor Diesel karya Dr. Amat Nyoto, M.Pd. (2023), pelumasan memiliki beberapa fungsi penting dalam menjaga kinerja mesin. Berikut adalah beberapa fungsi utama pelumasan:

1. Mengurangi Gesekan, Aus, dan Panas

Fungsi utama sistem dari pelumasan adalah membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus, dan panas antara komponen yang bergerak di dalam mesin.

Pelumas yang diterapkan pada permukaan gesekan membentuk lapisan pelumas yang mengurangi kontak langsung antara permukaan, sehingga mengurangi gesekan dan keausan yang berlebihan. Hal ini membantu menjaga kinerja mesin yang optimal.

2. Mendinginkan Bagian-Bagian yang Dilewati

Proses pelumasan juga berfungsi untuk mendinginkan komponen mesin yang menghasilkan panas akibat gesekan.

Pelumas yang melewati permukaan gesekan membantu mengabsorbsi panas yang dihasilkan dan membawanya menjauh dari komponen mesin.

Dengan demikian, ssitem dari pelumasan membantu menjaga suhu operasi yang optimal dan mencegah kerusakan akibat panas yang berlebih.

3. Mengeluarkan Kotoran dari Bagian-Bagian Mesin

Pelumasan juga berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dan pembersih di dalam mesin. Selain mengurangi gesekan, pelumas juga melumasi permukaan komponen, sehingga mengurangi keausan dan memperpanjang umur komponen tersebut.

Pelumas juga membantu menghilangkan kotoran, partikel kecil, dan kontaminan lainnya yang dapat merusak komponen mesin.

4. Mencegah Karat dan Oksidasi pada Bagian-Bagian Mesin

Fungsi sistem pelumasan mesin juga berperan dalam melindungi komponen mesin dari karat dan oksidasi.

Pelumasan membentuk lapisan pelindung di antara permukaan logam, mencegah kontak langsung dengan udara atau kelembaban yang dapat menyebabkan karat.

Dengan demikian, sistem dari pelumasan dapat membantu menjaga integritas struktural komponen mesin.

5. Menjaga Kehalusan Operasi Mesin

Pelumasan juga berfungsi untuk menjaga kehalusan operasi mesin. Dengan mengurangi gesekan dan mendinginkan komponen, pelumasan dapat membantu mengurangi kebisingan yang dihasilkan oleh gesekan.

Hal ini menjaga mesin beroperasi dengan lebih halus dan mengurangi potensi kerusakan akibat getaran atau gesekan yang tidak normal.

Cara Kerja Sistem Pelumasan

Pelumasan bekerja dengan prinsip dasar mengalirkan pelumas ke permukaan yang bergerak atau saling bersentuhan dalam mesin. Pelumas dialirkan melalui saluran pelumasan yang terhubung ke pompa pelumas.

Saluran ini dirancang untuk membawa pelumas ke komponen yang membutuhkan pelumasan, seperti bantalan, poros, gigi, atau bagian lain yang bergerak dalam mesin. Saluran pelumasan dapat berupa pipa, tabung, atau saluran kecil lainnya.

Setelah melalui komponen yang membutuhkan pelumasan, pelumas akan mengalir kembali melalui sistem dari pelumasan dan dikumpulkan kembali.

Beberapa sistem dari pelumasan menggunakan sistem pemulihan atau penampungan khusus untuk mengumpulkan pelumas yang telah digunakan.

Pelumas yang dikumpulkan dapat diperiksa untuk kualitasnya dan dapat disaring atau didaur ulang jika diperlukan.

Demikianlah informasi mengenai sistem pelumasan dari komponen hingga cara kerjanya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor : Juni

Tag : #sistem pelumasan    #proses pelumasan    #otomotif    #perawatan motor    #tips otomotif   

BACA JUGA

BERITA TERBARU